Headlines News :

Kuasa Dalam Memperkatakan Firman

Print Friendly and PDF Kuasa Dalam Memperkatakan Firman (Yohanes 4:43-54)




"Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, dimana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati."
(Yohanes 4: 46-47)

Kehidupan sang pegawai istana yang datang kepada Tuhan Yesus, merupakan gambaran bagi kehidupan banyak orang. Kita datang menghadap dan meminta pertolongan Tuhan karena ada hal-hal dalam hidup kita yang "hampir mati." Mungkin itu pekerjaan yang hampir mati, rejeki atau berkat yang hampir mati, usaha yang hampir mati, hubungan suami-istri yang hampir mati, pengharapan akan masa depan yang hampir mati dan sebagainya.

Firman Tuhan mengajarkan kepada kita agar kita membuat keputusan untuk percaya bahwa Yesus sanggup menghidupkan kembali apa-apa yang hampir mati atau bahkan mati sekalipun, Dia sanggup membuatnya menjadi hidup.

Dalam Perjanjian Lama dicatat sebuah peristiwa yang sepadan, yaitu kisah dimana Yehezkiel mendapatkan penglihatan (Yehezkiel 37:1-4). Ada sebuah pertanyaan yang muncul disini; "Mengapa Tuhan menyuruh Yehezkiel bernubuat? Mengapa tidak Tuhan sendiri yang bernubuat sehingga tidak perlu repot-repot"? Alkitab memberikan alasan yang sangat jelas dan tegas, mengapa kita harus bernubuat dan harus memperkatakan firman Tuhan kepada situasi dan kondisi yang sedang kita alami.

Pertama, Tuhan sudah memberikan Roh-Nya didalam diri kita (Yoel 2:28-29). Alkitab menegaskan bahwa jika kita benar-benar menerima Roh Kudus, maka kita akan bernubuat. Sekalipun hidup kita saat ini sedang berada dalam "lembah-lembah yang kelam", namun jika saudara tetap berada dalam pengurapan, maka saudara akan sanggup mengubah keadaan; dari hampir mati atau telah mati menjadi hidup kembali.

Kedua, Tuhan sudah menaruh firman-Nya kedalam mulut, lidah dan bibir kita untuk memperkatakannya denga penuh kuasa (otoritas), maka hal itu pasti terjadi karena firman itu sangatlah berkuasa.

Ketiga, Hidup dan mati kita dikuasai oleh lidah kita sendiri (amsal 18:21 bandingkan dengan kitab Yakobus). Dengan sangat-sangat jelas Alkitab menyatakan bahwa hidup dan mati kita dikuasai oleh lidah kita sendiri, bukan lidah orang lain. Jika saudara sering mengucapkan kematian, maka akan terjadi kematian. Namun sebaliknya, jika saudara sering mengucapkan berkat, kehidupan dan kebangkitan, maka hal itu pun akan terjadi.

KArena itu beranikan diri Anda untuk bernubuat dan mengucapkan firman, maka kuasa mujizat akan mengalir, Amin!!!


Samuel Darmanto
Gembala Sidang


 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...