Headlines News :

Percaya & Setia

Print Friendly and PDF
Percaya & Setia

Amsal 20:1-30
" Banyak orang menyebut dir baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya? " (ayat 6)

Jika kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, maka apa pun yang terjadi, marilah kita tetap setia menantikan-Nya. "Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!" (Mazmur 27:14), sebab ".....semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;" (Mazmur 25:3).
Apabila pertolongan-Nya sepertinya "....berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguhkan datang dan tidak akan bertangguh." (Habakuk 2:3) 





Banyak orang Kristen gagal dalam ujian kesetiaan ini. Ketika pertolongan-Nya belum datang, segera mereka berpaling dan mencari pertolongan manusia, artinya tidak lagi berdoa dan berharap kepada Tuhan, bahkan hatinya mulai tidak percaya dan jauh dari Tuhan.

Alkitab berkata, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!" (Yeremia 17:5)

Bagaimana kita bisa menjadi orang Kristen yang berkualitas dan berdampak, bila terkena masalah sedikit saja kita langsung down (lemas dan lemas)? Ingatlah, pribadi yang tangguh tidak dihasilkan melalui kemudahan dan kenyamanan, tetapi dibentuk melalui masalah, kesukaran, tantangan, keringat dan air mata. Di sisi lain, kadang-kadang kita begitu mudah berjanji setia kepada Tuhan saat dalam masalah dengan maksud agar pertolongan-Nya segera datang. Namun setelah di tolong Tuhan, kita lupa dengan janji dan komitmen kita sendiri.

Kita tidak lagi setia kepada Tuhan. "Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang setia, siapakah menemukannya?" (Amsal 20:6). Sesungguhnya "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya." (Amsal 19:22)

Sesungguhnya Tuhan selalu siap sedia untuk menolong umat-Nya, tapi Ia membutuhkan sarana untuk menyatakan kuasa dan mijizat-Nya, dan sarana itu adalah iman kita, sebab tanpa iman tak seorang pun berkenan kepada Tuhan (baca Ibrani 11:6), dan dalam iman ada unsur kesetiaan menantikan Tuhan.

Kalau kita sendiri tidak mau mengerjakan bagian kita, yaitu taat dan setia serta tekun dalam berusaha, jangan pernah menuntut Tuhan melakukan bagian-Nya yaitu memberkati dan meyatakan mujizat-Nya. Betapa ruginya kalau kita berkata percaya kepada Tuhan tetapi tidak mau taat dan mempraktekkan iman itu, karena sama artinya iman kita itu mati.

Karena itu tetaplah setia menantikan Tuhan karena "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya." (Pengkhotbah 3:11). Amin!!!!!




Samuel Darmanto
Disadur dari Air Hidup


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...