Headlines News :

Tunduk Kepada Otoritas

Print Friendly and PDF
Tunduk Kepada Otoritas

Ibrani 13:1-25
"Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya." (ayat 17a)

Dijaman sekarang ini tidak mudah menemukan orang yang memiliki roh penundukan diri, sebaliknya banyak orang yang memiliki roh pemberontakan. Memberontak berarti tidak tunduk kepada otoritas, dimana hal ini pasti akan menimbulkan konflik, baik itu konflik antar sesama anggota dalam sebuah keluarga, organisasi, masyarakat atau bahkan suatu negara.

Hari ini firman Tuhan mengingatkan agar setiap orang percaya memiliki roh penundukan diri. Kata taatilah dalam ayat diatas menurut teks aslinya berarti menyesuaikan, mengalah dan menaati. Sedangkan kata tunduklah berarti tunduk kepada otoritas.





Tuhan menghendaki setiap orang percaya memiliki roh penundukan diri. Tunduk kepada siapa ? Tunduk kepada Tuhan dan juga tunduk kepada pemimpin-pemimpin rohani kita. Tidak sedikit orang Kristen yang tidak tunduk kepada rohaninya, mereka malah suka mengkritik, membicarakan kelemahan dan kekurangan, serta meremehkannya. 

Dalam Bilangan 12:1-6 dikisahkan bagaimana Miryam dan Harun memberontak kepada Musa. Secara garis keluarga, Miryam adalah kakak dari Harun dan Musa, sedangkan Musa adalah saudara yang paling kecil. Tetapi di hadapan Tuhan, urutan otoritas adalah Musa, Harun dan Miryam. Jadi Musa adalah pemegang otoritas tertinggi. Karena tidak tunduk kepada otoritas, Miryam harus menanggung akibatnya, ia "...kena kusta, putih seperti salju." (Bilangan 12:10a).

Tanda bahwa di dalam diri seseorang ada Roh Kudus adalah adanya roh penundukan diri: anak-anak tunduk kepada orang tua, istri tunduk kepada suami, kita tunduk kepada pemimpin rohani, pemimpin rohani tunduk kepada gembala dan seterusnya. Musa, sebelumnya adalah seorang yang keras dan pemarah, tetapi setelah mengalami proses penundukan diri dari Tuhan di padang gurun Midian selama 40 tahun, menjadi "....seorang yang lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang ada di atas muka bumi." (Bilangan 12:3).

Tuhan Yesus adalah teladan utama dalam penundukan diri, Dia tunduk kepada kehendak Bapa, bahkan "......dalam keadaan seperti manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib". (Filipi 2:8)

TANPA MENUNDUKAN DIRI, DI MATA TUHAN KITA BUKANLAH PRIBADI YANG BERKUALITAS!!!!




Samuel Darmanto
Disadur dari : Renungan Harian Air Hidup

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...