"Ketika
mereka mengeluarkan uang yang telah dibawa ke rumah TUHAN, imam
Hilkia menemukan kitab Taurat TUHAN, yang diberikan dengan
perantaraan Musa” (ayat 14)
Berapa
banyak kali pertanyaan-pertanyaan seperti ini sering muncul dalam
diri kita: “Mengapa firman Tuhan yang saya dengar setiap minggu
sepertinya tidak hidup di dalam diri saya?” “Mengapa saya tidak
bisa merasakan kuasa firman Tuhan seperti yang disaksikan oleh
orang-orang Kristen lainnya?”
Firman
Tuhan yang kita dengar sepertinya hanya menjadi sebuah informasi yang
mati atau pengetahuan belaka. Padahal Alkitab berkata bahwa firman
itu letaknya tidak jauh dan tidak sukar untuk dilakukan. Firman itu
ada di dalam mulut dan hati kita (Roma 10:8, Ulangan 30:11-14).
Firman itu adalah firman iman yang artinya firman itu harus diterima
dan dilakukan dengan iman agar bisa hidup dan kuasanya bekerja di
dalam diri kita.
Marilah
kita belajar dari kehidupan raja Yosia yang telah berhasil
menghidupkan kembali firman Tuhan yang sudah lama tersimpan lama
ditengah-tengah bangsa Israel (Yehuda) tepatnya di dalam Bait Allah
yang kurang terurus dan mulai mnengalami kehancuran, penuh dengan
kotoran dan mulai banyak tiang-tiang yang roboh.
Pertama,
Yosia memustuskan untuk mencari Tuhan (ayat 3a). Dalam
umur yang asih muda belia, Yosia telah membuat keputusan yang sangat
tepat untuk masa depan bangsanya. Betapa pentingnya hal mencari Tuhan
dalam iman Kristiani. Alkitab berkata “ Carilah Aku, maka kamu akan
hidup!” (Amos 5:4-6). Ketika kita mencari Tuhan maka kerohanian dan
firman dalam hati kita akan hidup karena bersentuhan dengan Sang
Sumber Firman itu sendiri. Karena itu apa saja yang diperbuatnya akan
berhasil (Mazmur 1:1-3). Bahkan Alkitab berkata: “Orang-orang yang
mencari Tuhan tidak akan kekurangan sesuatu yang baik” (mazmur
34:11).
Kedua,
Yosia mentahirkan diri dan bangsanya dari segala bentuk penyemabahan
berhala (ayat 3b). Firman
Tuhan dalam hati kita tidak akan bisa hidup dan bekerja dalam diri
kita jika kita masih terlibat dalam penyembahan berhala, percaya
kepada mitos-mitos dan hal-hal yang bersifat tahayul, perdukunan,
dll. Lebih luas lagi, berhala dapat diartikan segala sesuatu yang
kita puja dan utamakan yang telah menggeser posisi Tuhan Allah dam
diri kita. Tuhan berfirman: “Jangan ada allah lain dihadapan-Ku!”
Ketiga,
Yosia memperbaiki Rumah Tuhan (ayat 8).
Alkitab berkata bahwa Rumah Tuhan adalah diri kita (1 Kor 3:16). Jika
ingin firman Tuhan hidup dalam hati kita, kita harus membersihkan
hati kita yang adalah ‘Rumah Tuhan’ itu dari segala kotoran dan
reruntuhan (sakit hati, dendam, luka batin, putus asa, iri hati,
dengki, kejahatan, benci dan kotoran-kotoran dosa lainnya. Kiranya
Tuhan akan menolong kita semua, amin!
Samuel Darmanto
Gembala Sidang
No comments:
Post a Comment