Headlines News :

Menebus Kegagalan Yang Lalu

Print Friendly and PDF
Menebus Kegagalan Yang Lalu - Bacalah Kitab Hakim-hakim 16:23-31



Menebus Kegagalan Yang Lalu
"Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini. "Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya lebih banyak daripada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya."
(Hakim-hakim 16:30)

Alkitab mengisahkan beberapa anak yang dipersembahkan Tuhan sejak dari kandungan. Salah satunya Samuel yang sejak lepas minum susu dari ibunya, tinggal di Bait Allah, dan satunya lagi yang dipilih dengan pesan malaikat Tuhan adalah Simson. Simson penuh dengan kuasa Roh Kudus sejak lahir. Nama Simson berarti sinar mentari, atau sang malaikat kecil. Dan benar seperti namanya, sejak dia lahir dan tumbuh dewasa, dia seperti panas mentari yang membakar musuh-musuhnya dengan sangat dahsyat.

Orang selalu mengenang kisah Simson dengan sedih, kisah tentang kegagalan. Orang akan mengingat kisahnya yang memalukan karena diperalat oleh seorang pelacur, dan berakhir tragis karena ia menjadi seorang badut buta di istana musuh. Benarkah ?

Namun fokus tidaklah seperti itu, Alkitab tidak mengingat dia seperti itu. Alkitab menulis, "Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya lebih banyak daripada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya'. Alkitab mencatat bahwa pertempuran terakhirnya adalah puncak kemuliaan dan kemenangannya, tidak peduli dengan segala kegagalan dan kekelaman yang dia telah lewati.

Allah tidak pernah mencap kita sebagai orang gagal, tak perduli betapa memalukan kegagalan kita. Tak peduli sekalipun semua orang, bahkan saudara-saudara kita mengecam kita, Allah senantiasa memberi kesempatan. Dan itu dibuktikannya lewat kisah hidup Simson, Yunus, Daud dan lain-lain. Dalam Tuhan, selalu ada kesempatan kedua, ketiga, keempat.....selama kita memandang kepada-Nya.

Matius 12:20 berkata: "Buluh yang patah terkulai tidak diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai IA menjadikan hukum itu menang".

Sharing :
  1. Menurut Anda, apakah perbedaan antara pandangan Allah dan pandangan manusia terhadap orang-orang yang gagal?
  2. Pernahkah anda mengalami kegagalan dalam hidup ini? Apakah kegagalan yang paling menyedihkan dalam hidup anda dan bagaimana anda mengatasinya?
  3. Bagaimana sikap anda sekarang terhadap kegagalan tersebut? Tindakan apakah yang ingin anda lakukan untuk menebus kegagalan tersebut ?
  4. Saling mendoakan dan menguatkan satu dengan yang lain



Samuel Darmanto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...