Headlines News :

Segala Sesuatu Ada Waktunya

Print Friendly and PDF
Segala sesuatu ada waktunya
(Pengkhotbah 3:1-13)
 "ayat 1 : Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun dibawah langit ada waktunya. ayat 11a :Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka."

Shalom, salam damai sejahtera dari Tuhan Yesus untuk kita semua.
Kitab pengkhotbah bisa disalah mengerti jika kita tidak membaca secara menyeluruh, sebab ada bagian-bagian yang membicarakan kehidupan ini dengan frasa-frasa yang berkata "segala sesuatu sia-sia". Namun tidaklah demikian yang dimaksudkan oleh penulis.

Sebab diakhir kitabnya, ia menyampaikan pesan dengan tegas: " Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. (Pengkhotbah 12:13-14). Jadi Pengkhotbah ingin menegaskan bahwa segala sesuatu akan menjadi sia-sia jika diluar Tuhan.



Pasal 3:1-13 memberikan pelajaran yang sangat penting bagi kita, ketika dikatakan: "Segala sesuatu ada waktunya dan Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya". Ada tiga maksud dari pernyataan itu :

1. Agar manusia bisa sabar menghadapi segala tantangan yang semakin berat ini (ayat 9-10)
Kesabaran akan muncul dalam diri kita ketika kita tahu bahwa segala sesuatu ada waktunya, termasuk penderitaan, kesusahan dan segala macamnya.Sabar berarti mampu bertahan dan melewati sebuah penderitaan yang panjang. Sabar juga berarti mampu mengikuti sebuah proses yang berat dan menyakitkan.

2. Agar manusia tidak mudah putus asa atau gampang menyerah (ayat 11)
Pengharapan dan semangat baru akan muncul pula dalam diri kita ketika kita tahu bahwa Tuhan akan membuat segalanya indah pada waktunya. Kita memang tidak tahu kapan hal itu akan terjadi, namun janji Tuhan itu cukup membuat kita bertahan dan tidak mudah menyerah, sebab kita yakin semuanya akan menjadi indah.

3. Agar manusia mengalami keseimbangan hidup (ayat 12-13)
Jerih lelah dan sukaria adalah dua hal yang benar-benar menyeimbangkan hidup kita. Demikian pula dengan tangis dan tawa. Hidup benar-benar menjadi tidak seimbang jika kita menangis terus atau tertawa terus. Alkitab menggambarkan orang-orang yang percaya seperti burung rajawali. Namun kita harus tahu bahwa rajawali hanya bisa terbang jika kedua sayapnya seimbang. Demikian pula akan bisa terbang tinggi jika hidup kita seimbang. Karena itu ada waktu untuk mencari ada waktu untuk kehilangan, ada waktu untuk bekerja ada waktu untuk beribadah kepada Tuhan.

Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin!


Pesan Gembala


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...