Headlines News :

Mengapa Kita Tidak Bahagia

Print Friendly and PDF

Mengapa Kita Tidak Bahagia?


Mengapa Kita Tidak Bahagia?

"Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." Roma 14:17)

Ketika merayakan ulang tahun yang ke-75, majalah Forbes mengundang para ilmuwan dari berbagai bidang dan dari bergagai penjuru dunia untuk menjawab satu pertanyaan utama: "Mengapa kita begitu tidak bahagia?" Menarik sekali karena para ilmuwan ini semuanya setuju pada satu alasan utama: "Kita menjadi orang-orang yang bermasalah karena kita tidak punya pegangan dalam bidang moral dan spriritual."

Dalam bukunya "Can Man Live Without God?" apologet Ravi Zacharia mengatakan bahwa isu tentang rasa sakit dan penderitaan menjadi populer dan menjadi hal besar karena orang-orang telah kehilangan pegangan moral dan spriritual. Rasa sakit kita diperkuat oleh harapan naif bahwa semuanya itu akan bisa dihilangkan aau dibereskan oleh kemajuan ilmu pengetahuan.

Ahli matematika Blaise PAscal mengatakan didalam hidup manusia ada satu lubang yang hanya bisa diisi oleh ukuran Allah saja. Tidak ada hal lain yang bisa mengisinya, termasuk ilmu pengetahuan, materi yang melimpah, kesempatan karir, atau keluarga yang luarbiasa. Manusia memang diciptakan untuk sebuah hubungan dengan Allah. Ketika relasi dengan Allah menjadi yang terutama dalam hidup kita, maka segala penderitaan akan menjadi tertanggungkan karena ada makna dan harapan dibaliknya.

Apakah beban dan penderitaan anda hari-hari ini?

Berfokuslah pada Allah, maka anda akan mengalami kebahagiaan (sukacita) yang sejati seperti janji-Nya, "....semuanya itu (yang anda butuhkan) akan ditambahkan kepadamu." Matius 6:33)


Bersediakah menjadikan Allah sebagai fokus utama kita pada hari ini?


Samuel Darmanto

Sumber:Renungan Harian Kita 
 
 




No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...